Kamis, 08 Juli 2010

Populasi Besar Dinosaurus Ditemukan Di Antartika


Sebuah spesies baru dari zaman Jurassic ditemukan di Antartika. Sauropodomorph primitif pemakan tumbuh-tumbuhan ini disebut Glacialisarurus hammeri dan diperkirakan hidup 190 juta tahun lalu.

Gambaran sebuah jenis dinosaurus baru yang baru-baru ini dipublikasikan berdasarkan penemuan sebagian kaki dan tulang pergelangan oleh Mt. Kirkpatrick di dekat Gletser Beardmore di Antartika pada kedalaman lebih dari 13.000 kaki.

“Upaya pengambilan fosil dari dalam es ini sangat sulit, menggunakan mesin bor beton, gergaji batu dan alat pahat di bawah medan yang berat dan cuaca buruk,” kata Nathan Smith, murid lulusan The Field Museum. “Penemuan fosil ini sangat penting untuk mengubah ketidakjelasan pemikiran sebelumnya mengenai keberadaan Sauropodomorph primitif, kehidupan berkelompok mereka, kelompok Sauropods.”

Penemuan ini dipublikasikan secara online pada 5 Desember di Acta Palaeontologica Poloncica. Diego Pol, seorang ahli paleontologi di Museo Paleontológico Egidio Feruglio di Chubut, Argentina merupakan orang yang memimpin penelitian ini.

Dinosaurus Sauropodomorph merupakan hewan darat terbesar di bumi. Mereka adalah herbivora berleher panjang dan termasuk kelompok Diplodocus dan Apatosaurus. Spesies yang sejenis dengan mereka adalah theropods, termasuk di dalamnya Tyrannosaurus, Velociraptor, dan jenis burung modern.

Glacialisaurus hammeri memiliki panjang sekitar 20—25 kaki dan beratnya mencapai 4—6 ton. Nama spesies ini diambil dari nama Dr. William Hammer, seorang professor di Augustana College yang memimpin perjalanan ke Antartica dan menemukan fosil-fosil dinosaurus tersebut. Glacialisaurus termasuk golongan Sauropodomorph keluarga Massopsondylidae.

Saat ini, perkembangan dan keterkaitan evolusioner dinosaurus Sauropodomorph sedang hangat-hangatnya diperdebatkan para ahli paleontologi. Penemuan ini, nampaknya, membantu memecahkan beberapa perdebatan dengan menetapkan dua hal.

Pertama, menunjukkan bahwa populasi sauropodomorph sangat banyak di jaman awal kemunculan dinosaurus, tidak hanya di Tiongkok, Afrika Selatan, Amerika Selatan dan Utara, namun juga di Antartika.

“Hal ini kemungkinan berkenaan dengan fakta bahwa keterkaitan utama antara kontinen yang satu dengan kontinen lain masih eksis saat itu, dan karena iklim di antara kontinen-kontinen masih belum jauh berbeda dibanding iklim sekarang,” kata Smith.

Kedua, penemuan Glacialisaurus hammeri menunjukkan bahwa sauropodomorph primitif kemungkinan hidup bersama dengan kelompok sauropods pada periode waktu tertentu. Penemuan terbaru yang menunjukkan kemungkinan sauropod hidup di Antartika mengarahkan pada bukti tambahan mengenai teori bahwa Sauropod primitif hidup di jaman yang sama dengan spesies sejenis Sauropodomorph, termasuk Glacialisaurus hammeri, pada periode awal Jurassic dan akhir Triassic, demikian kesimpulan akhir penemuan riset Smith dan Pol.

Sumber: Sciencedaily.com

Besar Kecil Normal Tebakan Paul Gurita Peramal Atas Kemenangan Spanyol Tepat


TEMPO Interaktif, Paul, gurita peramal yang masih menempati akuariun Sea Life di Oberhausen, Jerman mungkin tak menyangka jika tebakan pertandingannya selalu tepat. Tebakan gurita berusia 2 tahun itu kembali tepat setelah meramalkan kemenangan Spanyol 1-0 dari Jerman di semi final Piala Dunia 2010 yang membuatnya sukses menebak enam pertandingan.

Sebelum pertandingan, fan Jerman membentangkan spanduk yang meragukan ‘analisa’ Paul. Namun yang terjadi sebaliknya. Tandukan Carles Puyol ke gawang Manuel Neuer pada menit ke-73 membuat tebakan hewan berkaki delapan itu kembali tepat.

“Gurita juga bisa salah,” tulis spanduk yang dibentangkan fan Jerman di Durban Stadium, Kamis (8/7).

Apakah Paul akan kembali meramal tentang siapa yang akan memenangkan laga final? Sejauh ini belum ada keterangan pasti. Paul sebelumnya meramalkan jika Jerman akan membungkam Argentina di perempat final. Tidak meleset, skuad Joachim Loew sukses memulangkan Albiceleste ke Buenos Aires dengan skor 4-0.

Tebakan Paul juga tidak sempurna. Ia pernah menebak jika Jerman akan memenangkan gelar Euro 2008 ketika berhadapan dengan Spanyol di final. Tidak tepat, gelar juara justru didapat tim Matador dengan pahlawannya Fernando Torres yang menjaringkan gol semata wayang.