Senin, 12 Juli 2010

acer aspire timeline x


Pada minggu-minggu lalu Acer disebutkan laptop baru dengan nama sandi Timeline 1830T X yang akan menjadi tersedia untuk pembelian di minggu-minggu mendatang, dan membawa fitur yang bagus.

Di bagian dalam X1830T Timeline dari Acer Anda dapat menemukan sebuah prosesor Intel Core i5-520M di 1.06GHz dengan meningkatkan Turbo yang dapat membuat kecepatan naik ke 1.86GHz. rincian lainnya termasuk layar 11,6 inci dengan resolusi 1366 × 768 piksel, sebuah HM55 Intel untuk grafis, dan semua Goodies dapat Anda harapkan dari notebook baru seperti HDMI port, WiFi, dan 3 USB port. Baterai 6-sel menyediakan 8 jam masa pakai baterai, dan ada dua modul opsional: bluetooth 2.1 dan 3G.

Indahnya Pesta Penutupan Piala Dunia


Luar biasa. Itulah gambaran dari pesta penutupan Piala Dunia 2010 yang digelar di Stadion Soccer City, Johannesburg, Minggu (11/7). Permainan lampu, sinar laser, dan teknologi spesial efek warnai pesta penutupan yang digelar tuan rumah Afrika Selatan.

Pesta penutupan yang berjalan sekitar 40 menit itu dibuka dengan penampilan musisi Afrika Selatan, Stoan Seate.

Usai penampilan Stoan State, Shakira tampil menghibur dengan menyanyikan lagu resmi Piala Dunia 2010, Waka Waka (This Time for Africa). Ini adalah kali kedua penampilan Shakira setelah ia juga tampil di pesta pembukaan pada 11 Juni lalu.

Selain kedua penyanyi tersebut, pesta penutupan juga dimeriahkan oleh peraih tiga kali Grammy Award, Ladysmith Black Mambazo, Abigail Kubeka, dan Mafikzolo.

Tapi yang paling menyita perhatian dari pesta penutupan Piala Dunia 2010 itu adalah permainan lampu, sinar laser, dan teknologi spesial efek di Stadion Soccer City.

Mata penonton yang menonton dari layar televisi benar-benar dimanjakan dengan aksi spektakuler dan luar biasa indah dari pesta penutupan yang melibatkan ratusan penari itu.

Para penari itu bahkan membentuk siluet Vuvuzela, terompet khas dari Afrika Selatan. Kemudian ada pula siluet yang seolah-olah menggambarkan gajah tengah berjalan di tengah-tengah lapangan Stadion Soccer City.

Sementara itu, ikon Afrika Selatan, Nelson Mandela akhirnya memenuhi janjinya untuk hadir di pesta penutupan. Mandelan terlihat melambaikan tangan kepada fans. (Adek)

Indahnya Pesta Penutupan Piala Dunia





Spanyol Juga Tim Terbersih


Sedikitnya tiga penghargaan utama dimenangi Spanyol. Selain piala yang diperebutkan semua tim dan titel kiper terbaik, skuad 'Matador' juga terpilih sebagai tim terbaik dalam hal Fair Play.

Adalah trofi FIFA Fair Play Award yang juga dibawa pulang oleh Spanyol. Mereka tercatat hanya mendapatkan delapan kartu kuning tanpa kartu merah dari tujuh pertandingan, dari laga pertama sampai final.

Gerard Pique dkk bahkan mencatat rekor bersih sempurna dengan tidak pernah sekalipun diganjar kartu kuning di babak grup. Kartu kuning pertama mereka didapat oleh Xabi Alonso di laga melawan Portugal di babak 16 besar.

Kartu kuning terbanyak yang diterima oleh La Furia Roja adalah pada laga final tadi malam, atau Senin (12/7/2010) dinihari WIB, dengan jumlah lima.

Kebalikannya, Belanda yang menjadi runner up adalah tim yang mengoleksi kartu kuning paling banyak sepanjang Piala Dunia tahun ini. Dari tujuh laga, pemain-pemain mereka diacungkan kartu kuning 25 kali, plus satu kartu merah untuk John Heitingi di laga puncak.

Bagi Spanyol ini adalah kali keda mereka dianugerahi FIFA Fair Play Award. Empat tahun lalu mereka meraih penghargaan yang sama bersama Brasil, dengan koleksi 6 kartu kuning saja di empat pertandingan -- Spanyol tersingkir di babak 16 besar dari Prancis.

Catatan lain, Brasil merupakan tim yang paling 'bersih' dengan rekor empat kali mendapat penghargaan ini sejak diadakan pertama kali pada tahun 1978. Sementara Argentina merupakan negara pertama yang meraih penghargaan ini.

FIFA Fair Play Award melengkapi dua trofi lain yang di bawah pulang skuad Vicente del Bosque ke 'Negeri Matador'. Selain piala kejuaraan, kapten mereka, Iker Casillas, memenangi Golden Glove Award sebagai kiper terbaik.
(a2s/krs)

Trio Barca Sudah Punya Semuanya


Sebut tiga nama pemain Spanyol ini, dan fans akan menemukan banyak kesamaan yang mengagumkan, termasuk bahwa mereka sudah memiliki semuanya hanya dalam waktu dua tahun.

Carles Puyol, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta adalah tiga pemain tersebut, yang baru saja turut membantu negaranya menjuarai Piala Dunia untuk kali pertama.

Mereka adalah pemain binaan klub Barcelona, dan sama-sama merintis dari level Barcelona B. Xavi adalah yang paling lama bersekolah di akademi Barcelona, sejak 1991 di usia 11 tahun. Puyol menyusul di tahun 1995, setahun kemudian masuk Iniesta.

Saat ini Puyol adalah kapten pertama El Barca, dan Xavi adalah wakilnya. Jika keduanya tidak ada di lapangan, Iniesta juga memiliki peran sebagai deputi kapten.

Dengan semua kesuksesan Barcelona, ketiga pemain tersebut turut menjadi bagiannya. Semua piala domestik yang ada di Spanyol pernah mereka menangi: La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol.

Di level internasional, mereka adalah punggawa Los Blaugrana saat menjuarai supremasi tertinggi kejuaraan antarkub Eropa, Liga Champions, di tahun 2006 dan 2009. Mereka juga mengantarkan tim Catalan itu memenangi Piala Dunia Antarklub 2009 yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Ke jalur tim nasional, Puyol (30), Xavi (28) dan Iniesta (24) sudah mereguk kesuksesan besar. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, mereka ada di sana. Kala itu hanya mereka pemain Barcelona yang masuk skuad Luis Aragones.

Tahun ini mereka bertiga berkumpul lagi di Afrika Selatan dan bahu-membahu bersama semua anggota tim Spanyol untuk memenangi Piala Dunia -- dan berhasil. Piala yang melengkapi semua piala lain yang sudah mereka kumpulkan.

Xavi mencetak satu gol saat Spanyol mengalahkan Rusia 3-0 di semifinal Euro 2008. Puyol juga menyumbangkan gol krusialnya di semifinal Piala Dunia tahun ini ke gawang Jerman.

Adapun Iniesta, ia yang paling "tajam". Selain mengukir satu gol ke gawang Honduras di fase grup, ia juga menjadi penentu kemenangan 'El Matador' saat mengalahkan Belanda 1-0 lewat extra time.

Buat orang Barcelona, Puyol, Xavi dan Iniesta boleh jadi merupakan trio yang tidak ada duanya. (a2s/krs)