Rabu, 07 Juli 2010
Spanyol Di piala Dunia
Tampil sebagai juara Eropa dua tahun lalu, Spanyol menjadi salah satu unggulan dalam Piala Dunia tahun ini. La Furia Roja memang tak eksplosif, namun tetap efektif.
Materi skuad Spanyol tak banyak berubah sejak mereka memenangi Euro 2008. Gawang masih dijaga oleh 'Orang Suci' bernama Iker Casillas, di depannya masih ada Carles Puyol yang kali ini berduet dengan Gerard Pique. Lini tengah masih digalang oleh Xavi dan Andres Iniesta, serta ujung tombak masih mengandalkan kecepatan David Villa dan Fernando Torres.
Kehadiran mereka semua ditambah oleh beberapa pemain muda yang tampil bagus di La Liga dalam beberapa musim terakhir. Pique adalah salah satunya. Di samping itu, masih ada Fernando Llorente, Sergio Busquets, Pedro Rodriguez dan Juan Mata.
Yang berbeda adalah soal kematangan. Sejak menjadi juara di Austria-Swiss, Spanyol telah banyak belajar. Salah satunya adalah bagaimana menerima kekalahan di Piala Konfederasi 2009 dengan tersingkir di tangan Amerika Serikat. Padahal kala itu mereka juga mendapatkan status unggulan.
Casillas, sang kapten, menyebut bahwa kekalahan tersebut membuka mata Spanyol. Ia menyebut, kekuatan sepakbola dunia kini sudah relatif merata. Oleh karenanya ia tak mau lagi terlena pada status unggulan.
Alhasil, Spanyol pun tampil lebih menjejak tanah. Satu-satunya cela mereka adalah kalah pada laga pembuka melawan Swiss. Namun, kekalahan itu juga membuat skuad arahan Vicene del Bosque ini belajar. Selanjutnya, mereka berusaha untuk tak melakukan kesalahan sedikit pun dan hanya memikirkan kemenangan. Dan memang rentetan kemenangan yang akhirnya mereka dapat, meski tak pernah dengan skor besar.
Villa menjadi tumpuan tunggal dengan mencetak lima dari tujuh gol Spanyol. Sementara dua sisanya disumbangkan Iniesta dan Puyol. Catatan lainnya, tandem Villa, Torres, masih belum menunjukkan performa maksimal dan belum mencetak satu gol pun.
Toh demikian, keuletan Spanyol untuk mengejar kemenangan, meski hanya berujung pada kemenangan tipis, tetap patut diapresiasi. Buktinya, pada akhirnya mereka ke final juga.
Jalan ke Final
Spanyol vs Swiss: 0-1
Swiss menerapkan skema defensif dan serangan balik dalam pertandingan ini. Pelatih Swiss, Ottmar Hitzfeld, menyebut bahwa bermain terbuka melawan tim sekuat Spanyol sama saja dengan bunuh diri. 'Tim Matador' pun buntu lantaran selalu gagal membobol gawang Swiss dan akhirnya kebobolan lewat gol Gelson Fernandes.
Spanyol vs Honduras: 2-0
Beruntung bagi Spanyol, mereka "hanya" menghadapi Honduras di laga kedua yang di atas kertas bisa mereka taklukkan. Tak banyak kesulitan dialami oleh Casillas cs. dan dua gol dari Villa memberikan kemenangan untuk mereka. Villa sebenarnya bisa saja mencetak hat-trick, andai eksekusi penaltinya berhasil.
Spanyol vs Chile: 2-1
Chile bermain dengan mengandalkan tiga penyerangnya; Jean Beausejour, Jorge Valdivia dan Alexis Sanchez. Terbukti kecepatan ketiganya cukup membuat repot pertahanan Spanyol. Tapi Spanyol unggul lebih dulu lewat Villa di menit 24, sebelum Iniesta memperbesar kedudukan menjadi 2-0 di menit 37. Chile bermain dengan 10 orang setelah Marco Estrada dikartu merah, namun bisa melesakkan satu gol balasan lewat Rodrigo Millar.
Spanyol vs Portugal: 1-0
Pertandingan berjalan relatif imbang dan Spanyol harus menghadapi ketangguhan kiper Portugal, Eduardo. Sang penjaga gawang belum pernah kebobolan sebelum laga ini. Tapi akhirnya Villa kembali menjadi pahlawan lewat golnya di menit 63. Derita Portugal makin bertambah setelah Ricardo Costa dikartu merah pada menit 89 dan membuat mereka semakin sulit untuk mengejar gol penyama kedudukan.
Spanyol vs Paraguay: 1-0
Drama terjadi dalam laga ini kala wasit Carlos Batres membatalkan gol Nelson Valdez di babak pertama akibat berbau offside. Paraguay kembali mendapatkan peluang setelah Batres memberikan mereka penalti setelah Pique menarik Oscar Cardozo di kotak terlarang. Sial bagi Cardozo, ia gagal menjalankan tugasnya dengan baik--penaltinya digagalkan oleh Casillas.
Semenit kemudian, giliran Spanyol yang mendapatkan penalti. Xabi Alonso memang berhasil menaklukkan kiper Justo Villar, tapi penaltinya harus diulang. Pada kesempatan kedua, sepakan Xabi malah diblok Villar. Spanyol akhirnya menang setelah Villa mencetak gol pada menit 83.
Spanyol vs Jerman: 1-0
Villa menggambarkan laga melawan Jerman sebagai penampilan terbaik Spanyol sejauh ini. Mereka tampil dominan; memenangi penguasaan bola dan membuat lebih banyak tembakan ketimbang 'Tim Panser'. Jerman yang perkasa kala menghantam Inggris 4-1 dan melumat Argentina 4-0 pun tak muncul. Meski dominan, gol Spanyol lahir lewat situasi set piece, di mana eksekusi sepak pojok Xavi dilanjutkan dengan sundulan Puyol. La Furia Roja pun maju ke final untuk pertama kalinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Maju Trs Sampai Ke Final ............N kalo bsa sampai menjuarai Piala Dunia 2010
BalasHapus