Kutai, Kalimantan Timur. Sebuah wilayah yang sangat penting bagi tonggak perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Di tempat ini, di masa silam, pernah berdiri Kerajaan Kutai, kerajaan tertua di Indonesia yang diperkirakan berdiri pada abad ke-4 masehi. Dari 6 prasasti atau yupa yang ditemukan di Muara Kaman, dalam masa pemerintahannya, Kerajaan Kutai sangat makmur dan rakyatnya sejahtera.
Kejayaan Kerajaan Kutai dibawah Dinasti Kudungga, meredup, dibalik kegemilangan kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Singosari. Sejak itu, tak ada lagi cerita tentang kehidupan Kerajaan Kutai dibawah Dinasti Kudungga.
Oleh para peneliti dan arkeolog, abad ke-6 hingga ke-12 masehi, dijuluki sebagai "masa kegelapan" atau "dark period" bagi Kerajaan Kutai. Data mengenai Kerajaan Kutai, baru didapat kembali dengan ditemukannya ribuan artefak atau peninggalan di sejumlah lokasi di Muara Kaman, pasca abad ke-12.
Dan kini, untuk memperjelas kembali jejak Kerajaan Kutai, para arkeolog kembali melakukan penelusuran di Muara Kaman. Hasilnya cukup menggembirakan. mereka menemukan sejumlah struktur bata. Diduga bangunan ini sebagai penopang ke-6 prasasti atau yupa yang telah ditemukan sebelumnya.
Dilihat dari bentuk dan bahannya, bata-bata tersebut dibuat pada abad ke-4 masehi. Namun sayangnya, akibat faktor alam, teroksidasi oleh udara bebas dan faktor usia, beberapa batu bata itu langsung lapuk dan hancur begitu tersentuh.
Temuan lainnya yang cukup menggembirakan adalah peripih. Dari hasil penelitian, peripih ini dibuat sekitar abad ke-4 masehi. Dulu dipakai sebagai tempat persembahan para raja. 9 lubang yang melambangkan 9 unsur kehidupan, diisi manik-manik dari bahan batu cornelian, kaca, tanah liat, atau batuan dengan berbagai warna dan bentuk.
Manik-manik ini diduga berkaitan dengan sistem upacara kerajaan. Kesimpulannya, lokasi tempat penemuan manik-manik tersebut merupakan suatu lokasi pemujaan atau suatu lokasi yang disucikan pada masa itu.
Temuan lain ikut memperkuat kejayaan Kerajaan Kutai masa itu, adalah berbagai barang pecah belah, seperti piring keramik, mangkok keramik, tempayan, cupuk, peiuk, dan benda-benda lainnya. Para ahli menduga, ribuan keping artefak itu berasal dari abad ke-13 sampai abad ke-18.
Atau pada masa pemerintahan dinasti raja-raja Cina. Penemuan ini sekaligus menegaskan bahwa Kerajaan Kutai pernah memiliki hubungan dengan berbagai kerajaan lain di seluruh dunia. Sebagai salah satu ciri sebuah kerajaanyang yang kaya dan termasyur.
Belum banyak memang yang bisa didapat para peneliti untuk mengungkap dan membuka tabir kehidupan Kerajaan Kutai dari abad ke-6 sampai puncak kejayaannya pada abad ke-13. Penggalian non-metodis yang dilakukan secara besar-besaran oleh warga demi mencari keuntungan, mempersulit kegiatan penelitian.
Jejak kerajaan tertua di Indonesia itu, menjadi bergeser dan berubah. Namun demikian, penelitian harus terus dilakukan, agar sejarah panjang Kerajaan Kutai, yang berkembang menjadi Kutai kartanegara saat ini, tetap menggoreskan tinta emas dalam buku perjalanan sejarah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous