Rabu, 14 Juli 2010

AKHLAQ KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

PENGERTIAN AKHLAQ

Akhlaq ( الأَخْلاَقُ ) adalah bentuk jamak dari خُلُقٌ yang berarti “ suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang akan muncul darinya berbagai perbuatan yang dikehendakinya, yang baik maupun yang buruk.” Akhlaq yang terpuji adalah cerminan dari ‘aqidah atau keimanan yang benar, sebagaimana sabda Rosululloh saw :

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang bagus.” ( HSR. Ahmad )

Kebagusan akhlaq adalah barometer dari keimanan seseorang, sebagaimana sabda Rosululloh saw :

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaqnya.” ( HSR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi )

Sehingga kebagusan akhlaq ini sangat diperlukan untuk keselamatan di dunia dan di akhirat, bahkan Rosululloh saw pernah bersabda :

مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ

“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan amal ( di akhirat ) daripada akhlaq yang bagus.” ( HSR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi )

AKHLAQ KEPADA ALLOH

Yang paling utama dan paling wajib untuk kita berakhlaq baik kepadanya adalah kepada Alloh Tuhan semesta alam. Karena Dia Yang telah menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita, sehingga wajib bagi kita untuk bersyukur kepada Alloh, sebagaimana firman Alloh ta’ala :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوا لِي وَ لا تَكْفُرُونِ

“Ingatlah Aku, maka Aku akan mengingat kalian, bersyukurlah kepada-Ku dan jangan kalian kufur ( ingkar ) kepada-Ku !” ( Qs. Al-Baqoroh : 152 )

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan ingatlah ketika Tuhan kalian mengumumkan bahwa bila kalian bersyukur niscaya Aku tambah ( nikmat-Ku ) kepada kalian, namun bila kalian kufur sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” ( Qs. Ibrohim : 7 )

Di antara akhlaq kepada Alloh adalah mencintai Alloh di atas segala yang ada. Menjadikan Alloh sebagai cinta pertama dan cinta utamanya, serta tidak mencintai siapa pun kecuali karena Alloh.

Di antara akhlaq kepada Alloh ta’ala adalah bertauhid atau mengesakan Alloh, yaitu menyembah hanya kepada Alloh semata tanpa menyekutukan dengan sesuatu apa pun. Perbuatan menyekutukan Alloh atau syirik berarti penghinaan terhadap Alloh, karena membuat tandingan bagi Alloh, padahal hanya Alloh Yang mencipta seluruh langit dan bumi.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشًا وَ السَّمَاءَ بِنَاءً وَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Wahai manusia, sembahlah Tuhan kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa ! Yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai bangunan yang terbina, dan Dia telah menurunkan hujan dari langit, lalu Dia keluarkan buah-buahan sebagai rejeki bagi kalian, maka janganlah kalian membuat tandingan-tandingan bagi Alloh padahal kalian mengetahui ( bahwa Alloh tidak memiliki tandingan ).” ( Qs. Al-Baqoroh : 20 – 21 )

Di antara akhlaq kepada Alloh adalah menetapkan nama-nama dan sifat-sifat bagi Alloh sebagaimana Alloh telah menetapkannya untuk diri-Nya di dalam Al-Qur’an atau melalui lisan Rosul-Nya, dengan tanpa ta’thil ( penolakan ), tanpa tahrif ( perubahan ), tanpa takyif ( membagaimanakan ) dan tanpa tasybih ( menyerupakan ). Karena Alloh lebih tahu tentang diri-Nya daripada selain-Nya.

Di antara akhlaq kepada Alloh adalah melaksanakan semua perintah Alloh dan menjauhi semua larangan-Nya dengan ikhlash hanya mengharap pahala dan keridhoan dari Alloh ta’ala.

Di antara akhlaq kepada Alloh adalah gemar membaca Al-Qur’an yang merupakan firman Alloh dengan baik dan benar, memahami tafsirnya, membenarkan beritanya dan mengamalkan isinya.

AKHLAQ KEPADA ROSULULLOH saw

Di antara bentuk kecintaan dan kepatuhan kepada Alloh adalah kita wajib berakhlaq kepada Rosululloh saw , karena hanya melalui beliau kita bisa mengenal Alloh, sebagaimana firman Alloh ta’ala :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah ( hai Muhammad ) : “Bila kalian mencintai Alloh maka ikutilah aku, niscaya Alloh akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( Qs. Ali ‘Imron : 31 )

Di antara akhlaq kepada Rosululloh saw adalah mencintai beliau melebihi cintanya kepada kedua orang tua, anak dan manusia seluruhnya.

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَ وَلَدِهِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih dicintai olehnya daripada orang tuanya, anaknya dan manusia seluruhnya.” ( HR. Ahmad, Al-Bukhori, Muslim, An-Nasai dan Ibnu Majah )

Di antara akhlaq kepada Rosululloh saw adalah membenarkan semua berita yang datang dari beliau, mematuhi perintah beliau dan menjauhi larangan beliau. Alloh ta’ala berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَ رَسُولَهُ وَ لاَ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَ أَنْتُمْ تَسْمَعُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, ta’atlah kalian kepada Alloh dan Rosul-Nya, dan jangan kalian berpaling darinya sedangkan kalian mendengarnya.” ( Qs. Al-Anfal : 20 )

Rosululloh saw bersabda :

مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ

“Barangsiapa yang menta’atiku sesungguhnya dia telah menta’ati Alloh, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku sesungguhnya dia durhaka kepada Alloh.” ( HR. Ahmad, Al-Bukhori, Muslim, An-Nasai dan Ibnu Majah )

Di antara akhlaq kepada Rosululloh saw adalah meneladani akhlaq beliau, karena beliau adalah suri tauladan bagi orang-orang yang beriman.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَ الْيَوْمَ الآخِرَ وَ ذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada bagi kalian pada diri Rosululloh suri tauladan yang baik bagi siapa yang mengharapkan Alloh dan hari akhir serta banyak mengingat Alloh.” ( Qs. Al-Ahzab : 21 )

Di antara akhlaq kepada beliau adalah mengikuti sunnah beliau dan menjauhi perbuatan bid’ah, sebagaimana sabda Rosululloh saw :

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَ خَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَ شَرُّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَ كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Sesungguhnya sebaik-baik berita adalah Kitabulloh, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad, sejelek-jelek perkara adalah hal-hal baru yang dibuat-buat ( dalam beragama ), dan setiap bid’ah adalah sesat.” ( HR. Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah )

Di antara akhlaq kepada Rosululloh saw adalah tidak beribadah kepada Alloh kecuali dengan cara yang beliau ajarkan, sebagaimana sabda beliau :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami maka dia tertolak.” ( HR. Ahmad dan Muslim )

Di antara akhlaq kepada Rosululloh adalah mempelajari hadits-hadits Nabi saw , memahaminya, mengamalkannya dan mengajarkannya, setelah terlebih dahulu dipilah antara yang shohih dan hasan dari yang dho’if ( lemah ) dan maudhu’ ( palsu ). Meninggalkan hadits-hadits yang dho’if dan maudhu’ termasuk perkara yang wajib dilakukan sebagai bukti pembelaan kita kepada Nabi Muhammad saw.

Di antara akhlaq kepada Rosululloh saw adalah memperbanyak bacaan sholawat atas beliau, bukan karena beliau membutuhkannya, namun sebagai ungkapan cinta dan terima kasih kita kepada beliau. Sebagaimana firman Alloh ta’ala :

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Alloh dan para malaikat-Nya bersholawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah atasnya dan sampaikan salam kepadanya.” (Qs. Al-Ahzab : 56)

Rosululloh saw bersabda :

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَ حَطَّ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيْئَاتٍ

“Barangsiapa yang bersholawat atasku sekali, Alloh pasti membalasnya dengan memberikan sholawat atasnya 10x dan menghapus darinya 10 kesalahan.” ( HSR. Al-Hakim ) “Barangsiapa yang bersholawat atasku sekali, Alloh pasti membalasnya dengan memberikan sholawat atasnya 10x dan menghapus darinya 10 kesalahan.” ( HSR. Al-Hakim )

Di antara akhlak kepada beliau adalah menghormati beliau tanpa mengkultuskan beliau, sebagaimana sabda Rosululloh saw :

لاَ تُطْرُوْنِيْ كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللَّهِ وَ رَسُولُهُ

“Janganlah kalian menyanjungku dengan berlebihan seperti orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, aku hanyalah hamba-Nya, maka katakanlah : “Hamba Alloh dan Rosul utusan-Nya.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhori )

Di antara akhlak kepada beliau adalah memuliakan Ahli Bait Rosul, yaitu isteri-isteri, keturunan dan kerabat Nabi Muhammad saw yang sholih, sebagaimana sabda Rosululloh saw :

وَ أَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي

“Dan tentang Ahli Baitku, aku mengingatkan kalian kepada Alloh tentang Ahli Baitku, aku mengingatkan kalian kepada Alloh tentang Ahli Baitku, aku mengingatkan kalian kepada Alloh tentang Ahli Baitku !” ( HR. Muslim ) Yaitu menghormati mereka dan memuliakan mereka, tanpa mengkultuskan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous