Tantangan kaum Tsamud terhadap Nabi Sholih u untuk menge-luarkan unta dari sebongkah batu telah dipenuhi oleh Nabi Sholih u , na-mun kebanyakan mereka tetap menolak beriman kepada Nabi Sholih u . Kemudian dibuatlah sebuah kesepakatan tentang jadwal giliran minum atau mengambil air di telaga yang ada antara kaum Tsamud dengan unta betina yang telah dikeluarkan oleh Nabi Sholih u tersebut. Mereka pun dilarang mengganggu unta betina itu.
Keberadaan unta betina yang merupakan mu’jizat Nabi Sholih u merupakan bukti kebenaran da’wah Nabi Sholih u , sebagaimana firman Alloh ta’ala :
قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آَيَةً
“Nabi Sholih berkata : “Wahai kaumku, sembahlah Alloh ! Tidak ada satu se sembahan pun yang layak disembah oleh kalian selain Alloh ! Sesungguhnya telah datang bukti dari Tuhan kalian, ini unta betina Alloh yang merupakan tanda bagi kalian !” ( Qs. Al-A’rof : 73 )
Selain itu, keberadaan unta betina tersebut adalah sebagai ujian bagi kaum Tsamud, apakah mereka masih berani melanggar perjanjian atau tidak, seba-gaimana friman Alloh ta’ala :
إِنَّا مُرْسِلُو النَّاقَةِ فِتْنَةً لَهُمْ فَارْتَقِبْهُمْ وَاصْطَبِرْ
“Sesungguhnya Kami mengirimkan unta betina itu sebagai fitnah ( ujian ) ba gi mereka, maka awasilah dan bersabarlah !” ( Qs. Al-Qomar : 27 )
Karena keingkarannya kepada ajaran Nabi Sholih u , mereka pun akhirnya melanggar kesepakatan itu.
فَنَادَوْا صَاحِبَهُمْ فَتَعَاطَى فَعَقَرَ
“Mereka memanggil kawannya, lalu menangkap ( unta itu ), kemudian me-nyembelihnya.” ( Qs. Al-Qomar : 29 )
Dalam ayat yang lain disebutkan :
كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوَاهَا إِذِ انْبَعَثَ أَشْقَاهَا فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ نَاقَةَ اللَّهِ وَسُقْيَاهَا فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا
“Kaum Tsamud telah mendustakan Rosul karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, maka Rosul Alloh berkata kepada mereka : “(Biarkan ) unta betina Alloh dan minumannya !” Maka mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu.”
( Qs. Asy-Syams : 11 – 14 )
Rosululloh r bersabda :
انْبَعَثَ لَهَا رَجُلٌ عَزِيزٌ عَارِمٌ مَنِيعٌ فِي رَهْطِهِ مِثْلُ أَبِي زَمْعَةَ
“Bangkit untuk membunuh unta itu, seorang laki-laki yang kuat, jelek akhlak nya lagi kikir yang ada dalam rombongannya, seperti Abu Zam’ah.”
( HR. Ahmad, Al-Bukhori dan Muslim )
Bukan hanya itu, bahkan mereka pun sudah merencanakan makar untuk membunuh Nabi Sholih u dan para pengikutnya, sebagaimana disebutkan dalam firman Alloh ta’ala :
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ
ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
“Dan ada di kota tersebut, sembilan orang yang suka berbuat kerusakan di muka bumi dan tidak pernah berbuat kebaikan, mereka berkata : “Bersum-pahlah kalian dengan nama Alloh, bahwa kita sungguh akan menyerang dia dan keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada ahli warisnya bahwa “ Kami tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, dan sesung-guhnya kami adalah orang-orang yang benar.” Mereka pun membuat makar, dan Kami pun membuat makar tetapi mereka tidak menyadarinya.”
( Qs. An-Naml : 48 – 50 )
Begitu rencana jahat mereka untuk membunuh Nabi Sholih u dan para pe ngikutnya.
Setelah menyembelih unta betina mu’jizat Nabi Sholih u , mereka tidak merasa menyesal atau pun takut, bahkan mereka menantang Nabi Sho-lih u :
فَعَقَرُوا النَّاقَةَ وَعَتَوْا عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُوا يَا صَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
“Kemudian mereka menyembelih unta betina itu dan mereka pun bersikap angkuh, mereka berkata : “Wahai Sholih, datangkanlah azab yang kamu an-camkan kepada kami bila kamu memang seorang Rosul dari kalangan para rosul !” ( Qs. Al-A’rof : 77 )
Terhadap kecongkakan mereka, Nabi Sholih u menjawab :
فَعَقَرُوهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوا فِي دَارِكُمْ ثَلاثَةَ أَيَّامٍ ذَلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوب
“Mereka pun menyembelih unta betina itu, maka Nabi Sholih berkata : “Ber senang-senanglah kalian di dalam rumah-rumah kalian selama tiga hari ! An-caman itu bukan suatu kebohongan !” ( Qs. Hud : 65 )
Selama masa tiga hari menunggu azab datang, kaum Tsamud tidak bertaubat atau memohon ampunan, namun tetap mendustakan Nabi Sholih u , akhir nya mereka dibinasakan oleh Alloh ‘azza wa jalla dengan suara keras yang mengguntur, sebagaimana firman Alloh ta’ala :
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di pagi hari. Apa pun yang mereka usahakan tidak ada yang dapat menolong mereka.”
( Qs. Al-Hijr : 83 – 84 )
Sedangkan Nabi Sholih u dan para pengikutnya diselamatkan oleh Alloh.
فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآَيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ وَأَنْجَيْنَا الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“Maka perhatikanlah akibat makar mereka ! Sesungguhnya Kami telah mem-binasakan mereka dan kaumnya semuanya. Itu rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh karena kezhaliman mereka ! Yang demikian itu adalah seba-gai tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan bertaqwa.” ( Qs. An-Naml : 51 – 53 )
Bangunan-bangunan mereka yang sangat kokoh tidak mampu melindungi mereka dari azab Alloh, bahkan runtuh oleh suara keras yang mengguntur.
Setelah kebinasaan kaum Tsamud, Nabi Sholih u berkata kepada mereka :
فَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلَكِنْ لا تُحِبُّونَ النَّاصِحِينَ
“Nabi Sholih meninggalkan kaumnya, dan berkata : “Wahai kaumku, sesung guhnya aku telah menyempaikan risalah Tuhanku kepada kalian, dan aku ju-ga sudah menasihati kalian, namun kalian tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat.” ( Qs. Al-A’rof : 79 )
Begitulah nasib orang-orang yang enggan menerima nasihat, selalu akan ber-ujung dengan kerugian dan kebinasaan.
Ketika Rosululloh r menuju ke daerah Tabuk, maka orang-orang pun singgah di daerah Hijr, yaitu daerah bekas tempat tinggal kaum Tsa-mud. Rosululloh u bersabda :
لا تَدْخُلُوا عَلَى هَؤُلاءِ الْقَوْمِ الَّذِينَ عُذِّبُوا إِلا أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَلا تَدْخُلُوا عَلَيْهِمْ فَإِنِّي أَخَافُ أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ
“Janganlah kalian masuk ke tempat orang-orang yang mereka telah pernah diazab, kecuali kalian dalam keadaan menangis ! Bila kalian tidak dalam kea-daan menangis, maka janganlah memasukinya, karena aku khawatir kalian a-kan tertimpa apa yang telah menimpa mereka !“ ( HSR. Ahmad )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous