Sabtu, 17 Juli 2010

DENDAM IBLIS TERHADAP MANUSIA

Setelah pembangkangan yang dilakukan oleh Iblis terhadap perintah Alloh ta’ala untuk sujud kepada Adam ‘alaihis salam, Iblis pun divonis kafir dan diusir dari hadapan-Nya. Alloh ta’ala berfirman :
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ , قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِين
“Alloh berfirman ( kepada Iblis ) : “Apa yang menghalangimu dari bersujud ketika Aku telah memerintahkanmu ?” Iblis menjawab : “Aku lebih baik dari nya, Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari ta-nah.” Alloh berfirman : “Turunlah darinya ! Tidak layak kamu berlaku som-bong di dalamnya, maka keluarlah sesungguhnya kamu termasuk dalam golo ngan orang-orang yang rendah !” ( Qs. Al-A’rof : 12 – 13 )
Lihatlah bagaimana sesatnya Iblis ketika melawan perintah Alloh dengan qi-yas ( analogi ) ! Meskipun qiyas diperbolehkan, bahkan merupakan salah sa-tu dasar hukum, namun qiyas akan batal bila tidak terpenuhi semua persyara tannya, apalagi bila bertentangan dengan nash dari Alloh ta’ala. Qiyas yang demikian adalah dosa besar, sebagaimana kata Imam Abu Hanifah rohimahul- loh : “Kencing di masjid lebih baik dari pada sebagian qiyas.”
Berkata Imam Al-Hafizh Al-Khothib Al-Baghdadi menjelaskan perkataan Imam Abu Hanifah di atas : “Sesungguhnya Abu Hanifah telah berkata de-ngan suatu perkataan yang mencela qiyas, yaitu qiyas yang menyelisihi nash. Wallohu a’lam.”
Demikian pula qiyas yang dilakukan Iblis adalah qiyas yang batil karena me-nyelisihi, bahkan menentang perintah Alloh ta’ala.
Berkata Al-Hasan Al-Bashri : “Iblis telah melakukan qiyas, dan dia itulah orang pertama yang melakukan qiyas.”
Berkata Muhammad bin Sirin : “Orang pertama yang melakukan qiyas ada-lah Iblis. Matahari dan bulan pun disembah juga karena qiyas.”
Dalam ayat yang lain disebutkan :
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّين
“Alloh berfirman kepada Iblis : “Keluarlah darinya, sesungguhnya kamu itu terkutuk, kamu pasti tertimpa laknat sampai hari qiyamat.”
( Qs. Al-Hijr : 34 – 35 )
Ketika diusir, Iblis meminta tangguh, sebagaimana tersebut dalam Qur’an :
قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ , قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ , قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ , قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأَمْلأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِين
“Iblis berkata : “Berilah aku tangguh !” Alloh menjawab : “Sesungguhnya ka mu termasuk orang yang diberi tangguh.” Iblis berkata : “Karena Engkau te-lah memvonis aku sesat, pasti aku akan halangi mereka ( yakni manusia ) da- ri jalan-Mu yang lurus, kemudian aku akan datangi mereka dari depan, dari belakang, dari sebelah kanan dan dari sebelah kirinya, lalu Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka orang-orang yang bersyukur.” Alloh berfirman : “Keluarlah darinya dalam keadaan terhina dan terusir ! Ba-rangsiapa yang mengikutimu di antara mereka, pasti Aku penuhi neraka Ja-hannam dengan kalian semuanya.” ( Qs. Al-A’rof : 14 – 18 )
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ , قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ , قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَلأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِين
“Iblis berkata : “Tuhanku, berilah aku tangguh hingga hari mereka dibangkit kan !” Alloh berfirman : “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh hingga waktu yang telah ditentukan.” Iblis berkata : “Tuhan-ku karena Engkau telah memvonis aku sesat, pasti aku akan menghiasi ( ke-jelakan ) untuk mereka di bumi dan pasti aku akan sesatkan mereka semua-nya, kecuali hamba-hamba-Mu di antara mereka yang ikhlas.”
( Qs. Al-Hijr : 36 – 40 )
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلاَّ قَلِيلاً , قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَوْفُورًا وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَوْلادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُورًا إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلاً
“Iblis berkata : “Apakah Engkau tidak melihat kepada orang ini yang telah Engkau muliakan di atasku ( yaitu Adam ), seandainya Engkau tangguhkan Aku hingga hari qiyamat, pasti aku akan sesatkan keturunannya kecuali sedi-kit.” Alloh berfirman : “Pergilah, barangsiapa yang mengikutimu di antara mereka, maka neraka Jahannam adalah balasan yang cukup bagi kalian ! Ha-sunglah siapa yang kamu sanggup dengan suaramu, kerahkanlah pasukan berkuda dan pasukan jalan kakimu, bersekutulah dengan mereka dalam uru- san harta dan anak, serta berikanlah kepada mereka janji ! Sesungguhnya Syetan tidaklah menjanjikan kepada mereka kecuali sekedar tipuan. Sesung-guhnya hamba-hamba-Ku, tidak ada kekuasaan atasmu terhadap mereka, dan cukuplah Alloh sebagai penjaga.” ( Qs. Al-Isro’ : 62 – 65 )
Perhatikanlah, bagaimana dendam Iblis kepada Adam dan anak-cucunya !
Berkata Ibnu Qudamah AL-Maqdisi rohimahulloh : “Iblis pernah berkata ke-pada Nabi Nuh ‘alaihis salam : “Waspadalah kamu dari dengki, karena dialah yang menjadikanku seperti ini.”
Beliau berkata : “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bila ditahan karena ti-dak mampu melampiaskannya ketika itu, ia akan kembali ke dalam batin, ke- mudian tertahan, lalu berubah menjadi dendam. Tandanya adalah selalu membenci orang tersebut, terasa memberatkannya dan tidak suka terhadap-nya. Maka dendam adalah buah dari amarah, sedangkan dengki adalah hasil dari dendam.”
Inilah yang terjadi pada Iblis, yaitu : marah, dendam dan dengki kepada Adam ‘alaihis salam , sehingga dia meminta tempo kepada Alloh agar dipan-jangkan umurnya hingga hari qiyamat, dengan tujuan hendak menyesatkan anak cucu Adam sebanyak-banyaknya Dan Iblis memang di antara makhluk Alloh yang diberi tempo, yaitu tidak akan mati hingga tiba hari qiyamat. Ada pun jin-jin lainnya, tidak termasuk yang diberi tempo ini. Mereka sama seper ti makhluk hidup lainnya yang pasti akan merasakan mati. Hanya saja umur bangsa jin rata-rata ribuan tahun.
Dalam kisah ini ada beberapa hikmah yang bisa kita petik, di antara-nya, yaitu :
1. Iblis termasuk orang yang mengakui bahwa Alloh adalah Tuhannya, namun pengakuannya itu tidak lantas menjadikannya bebas dari vo-nis kafir dan terla’nat. Karena pengakuan demikian harus dibuktikan dengan mematuhi seluruh perintah Alloh dan menjauhi larangannya. Dengan demikian maka Tauhid Rububiyyah atau pengakuan keesaan Tuhan tidak akan ada artinya tanpa Tauhid Uluhiyyah atau beribadah hanya kepada Alloh semata.
2. Syetan, yaitu Iblis dan bala tentaranya akan terus bekerja keras siang maupun malam untuk menyesatkan manusia dengan berbagai jalan.
3. Di antara cara-cara syetan dalam menyesatkan manusia adalah de-ngan menghiasi setiap keburukan, sehingga tampak bagus oleh ma-nusia.
4. Yang bisa selamat dari gangguan syetan adalah orang-orang yang Alloh jaga dengan sifat ikhlas dalam beribadah kepada-Nya.
5. Dosa dan kemaksiatan dapat menjadikan makhluk yang mulia beru-bah menjadi hina dan nista. Sebagaimana Iblis yang semula di tem-pat yang tinggi bersama malaikat, kemudian diusir dengan dihinakan karena pelanggaran, dosa dan maksiatnya.
6. Qiyas adalah sumber hukum yang hanya berlaku ketika tidak didapa-ti adanya dalil dalam suatu permasalahan. Namun qiyas akan batal se cara otomatis ketika suatu permasalahan telah memiliki dalil yang je-las dan shohih.
7. Dendam, amarah dan dengki adalah sifat yang tercela yang wajib un-tuk dijauhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous