Sabtu, 17 Juli 2010

MEWASPADAI MEREBAKNYA ALIRAN SESAT

وَ أَنَّ هَذَا صِراطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ وَ لاَ تَتَّبِعُوْا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ

ذالِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

“Sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia ! Jangan ka-lian ikuti jalan-jalan yang lainnya niscaya ( jalan-jalan yang lain ) tersebut a-kan mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya, yang demikian diwasiatkan ke-pada kalian agar kalian bertaqwa.” ( Qs. Al-An’am : 153 )

Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir : “Sesungguhnya disebutkan jalan-Nya dalam bentuk tunggal tidak lain karena kebenaran itu hanya satu, oleh sebab itu di-jamakkan lafazh السبل ( jalan-jalan yang lain ) karena perpecahannya dan bergolong-golongannya jalan-jalan lain tersebut.” [1]

Jalan Alloh yang lurus itu adalah yang setiap hari kita memohonkannya di da lam sholat kita :

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ , صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَ لاَ الضَّالِّيْنَ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Eng-kau karuniai ni’mat, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bu-kan pula jalan orang-orang yang sesat.” ( Qs. Al-Fatihah : 6 – 7 )

Siapakah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Alloh ‘azza wa jalla ? Di sebutkan dalam ayat yang lainnya :

وَ مَنْ يُطِعِ اللهَ وَ الرَّسُوْلَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ

وَ حَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا

“Barangsiapa yang menta’ati Alloh dan Rosul-Nya, itulah orang-orang yang akan bersama dengan orang-orang yang telah Alloh berikan ni’mat kepada mereka, yaitu para Nabi, para Shiddiqin, para Syuhada’ dan para Sholihin, dan mereka itulah sebaik-baik teman.” ( Qs. An-Nisa’ : 69 )

Sehingga jalan yang lurus adalah mengikuti perintah Alloh dan Rosul-Nya, meneladani para nabi, para shiddiqin, para syuhada’ dan para sholihin.

Berkata Al-Junaid : “Semua jalan ( menuju Alloh ) tertutup, terkecuali atas orang-orang yang mengikuti jejak-langkah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, mengikuti sunnah dan jalan beliau, karena jalan-jalan kebaikan semua terbuka atasnya, sebagaimana firman Alloh Ta’ala :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

“Sesungguhnya telah ada bagi kalian pada diri Rosululloh suri tauladan yang baik.” - ( Qs. Al-Ahzab : 21 ) -.” [2]

Adapun jalan-jalan lain yang akan mencerai-beraikan kaum muslimin dari ja-lan Alloh yang lurus adalah sebagaimana disebutkan oleh Mujahid :

و لا تتّبعوا السبل ( jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lainnya ), yaitu bid’ah, syubhat dan kesesatan.” ( Tafsir Mujahid : 227 ) [3]

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابَيْنِ افْتَرَقُوْا فِيْ دِيْنِهِمْ عَلَى اثْنَتَيْنِ وَ سَبْعِيْنَ مِلَّةً , وَ إِنّ هَذِهِ الأُمَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثٍ وَ سَبْعِيْنَ مِلَّةً

- يَعْنِيْ : الأَهْوَاءُ – كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً , وَ هِيَ الْجَمَاعَةُ

“Sesungguhnya dua ahli kitab ( Yahudi dan Nashrani ) telah terpecah menja-di 72 aliran, dan umat ini akan terpecah menjadi 73 aliran –yaitu pengikut ha wa nafsu-, semuanya di dalam neraka kecuali satu, yaitu Al-Jama’ah.”

[ HSR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Abi ‘Ashim dan Al-Hakim ]

Berkata Al-Imam At-Tirmidzi : “ Tafsir Al-Jama’ah menurut para ulama, yai tu : ahli fiqh, ahli ilmu ( agama ) dan ahli hadits.” ( Al-Jami’ : 4 / 467 ) [4]

Sehingga seseorang yang ingin selamat dari kesesatan dan hawa nafsu, maka hendaklah ia berpegang dengan Al-Jama’ah, yaitu dengan bimbingan para ‘ulama yang faham tentang petunjuk Alloh dan Rosul-Nya.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَ لاَ يَشْقَى

“Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, maka ia tidak akan sesat dan tidak a-kan celaka.” ( Qs. Thoha : 123 )

Berkata ‘Abdulloh bin ‘Abbas rodhiyalohu ‘anhuma : “Barangsiapa yang be-lajar Kitabulloh ( Al-Qur’an ), kemudian mengikuti apa yang ada di dalam-nya, Alloh pasti memberikan petunjuk kepadanya dari kesesatan di dunia, dan menjaganya pada hari perhitungan amal dari hisab yang jelek.” [5]

Dalam hadits yang lain Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَ إِنَّ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَ سَبْعِيْنَ مِلَّةً , وَ تَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَ سَبْعِيْنَ مِلَّةً , كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً , قَالُوا : مَنْ هِيَ , يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : مَا أنَا عَلَيْهِ وَ أَصْحَابِيْ

“Sesunguhnya Bani Israil telah terpecah menjadi 72 aliran, dan umatku akan terpecah menjadi 73 aliran, semuanya dalam neraka kecuali satu aliran.” Para Shahabat bertanya “Siapa itu, wahai Rosululloh ?” Rosul menjawab : “Yaitu yang mengikuti apa yang aku dan para shahabatku berada di atasnya.”

[ HHR. At-Tirmidzi, Al-Lalikai, dan lain-lainnya ]

Dalam riwayat yang lain Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berpesan :

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِيْ فَسَيَرى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا , فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَ سُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ , عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ , وَ إِيَّاكُمْ وَ مُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ , فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup di antara kalian sepeninggal-ku, ia akan menjumpai perselisihan yang banyak, maka wajib bagi kalian ber-pegang dengan Sunnahku dan Sunnah para Al-Khulafa’ Ar-Rosyidin yang terbimbing, gigitlah dengan gigi taringmu ! Dan waspadalah kalian dari seti-ap hal-hal baru yang diada-adakan ( dalam urusan agama ), karena setiap bid ‘ah itu sesat.” [ HSR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi ]

Semua ayat, hadits dan atsar para shahabat di atas menunjukkan wajibnya mengikuti Al-Qur’an dan Hadits Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam dengan pemahaman yang lurus, yaitu pemahaman para shahabat.

Menjelang akhir masa Pemerintahan Kholifah ‘Utsman bin Al-‘Affan rodhiyallohu ‘anhu mulailah di masyarakat kaum muslimin bermun- culan berbagai aliran bid’ah dan sesat, seperti Khowarij, Syi’ah, dan se-bagainya. Semua aliran sesat tersebut akan terus muncul di setiap zaman de-ngan berbagai simbol dan slogan yang baru dan terus pula berkembang demi mencari banyak pengikut. Dan memang salah satu ciri akhir zaman adalah orang-orang akan mengambil ilmu agama dari para ahli bid’ah yang sesat, sebagamana tersebut di dalam hadits Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam :

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُلْتَمَسَ الْعِلْمُ عِنْدَ الأَصَاغِرِ

“Termasuk ciri hari Qiyamat yaitu ilmu agama akan dipelajari dari orang-o-rang kecil/rendahan.” [ HSR. Ibnul-Mubarok dan Al-Lalikai ]

Berkata Ibnul-Mubarok : “Orang-orang kecil/rendahan yaitu ahli bid’ah.”

Maka dari itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berpesan :

فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَ إِنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَ أَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

“Maka jauhilah golongan-golongan itu semuanya, sekalipun dengan demi-kian engkau harus menggigit akar pohon hingga maut menjemputmu dan engkau tetap dalam keadaan seperti itu ! “ [ HR. Al-Bukhori dan Muslim ]

Berkata Asy-Syaikh As-Sindi : “Yaitu pegangilah dengan sabar dan taqwa un tuk tetap menjauhi mereka sekalipun dengan apa yang hampir tidak layak un tuk dipegangi. Sedang menggigit akar pohon adalah kiasan dari kesusahpayah-annya. “ ( Al-Bukhori Bi Hasyiyah As-Sindi : 4 / 225 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous