Sabtu, 17 Juli 2010

PENCIPTAAN MANUSIA

Setelah Alloh ‘azza wa jalla menciptakan malaikat, jin, bumi, langit, syurga dan neraka, kemudian Alloh menciptakan manusia. Sebelum mencip- takan manusia, Alloh ta’ala memberitahukan kepada para malaikat tentang kehendak-Nya menciptakan manusia sebagai kholifah di muka bumi :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِمَاء وَنَحْنُ نُسَبّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدّسُ لَكَ قَالَ إِنّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan ( khalifah ) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Alloh berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ke-tahui.” ( Qs. Al-Baqoroh : 30 )
Dalam ayat tersebut sangat jelas disebutkan bahwa manusia memang dicipta kan untuk menghuni bumi dan memakmurkan bumi. Karena sebelum manu sia tercipta, bumi telah dihuni oleh bangsa jin yang senantiasa berbuat keru-sakan . Setelah jin-jin durhaka itu ditumpas hingga berlarian ke samudera luas dan ke puncak-puncak gunung, kemudian Alloh menciptakan manusia untuk menggantikan mereka dalam mengelola bumi.
Ada pun pertanyaan yang dilontarkan oleh para malaikat seputar kehendak Alloh yang ingin menciptakan dan menjadikan manusia yang juga memiliki hawa nafsu sebagaimana bangsa jin untuk menjadi kholifah di muka bumi adalah pertanyaan “minta penjelasan”, bukan mengkritik apalagi menyanggah. Karena para malaikat adalah makhluk Alloh yang senantiasa ta’at dan berbak ti kepada Alloh subhanahu wa ta’ala.
Alloh ta’ala menciptakan manusia dari tanahm sebagaimana firman Alloh ta’ala dalam Al-Qur’an :
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya misal ( penciptaan ) ‘Isa di sisi Alloh, adalah seperti ( pencip taan ) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah , kemudian Allah berfir- man kepadanya : “Jadilah”, maka jadilah dia.” ( Qs. Ali ‘Imron : 59 )

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِن طِينٍ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah “. ( Qs. Shod : 38 )
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering ( yang berasal ) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” ( Qs. Al-Hijr : 26 )
خَلَقَ الإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
“Dia telah menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.”
( Qs. Ar-Rohman : 14 )
Tentang makna dari rangkaian ayat-ayat tersebut dan yang semakna dengan-nya dijelaskan oleh Al-Imam Asy-Syanqithi : “Maka ketahuilah, sesungguh-nya Alloh jalla wa ‘alaa telah menerangkan dalam Kitab-Nya tentang tingkat-an-tingkatan tanah yang Adam diciptakan darinya. Pertama, Alloh jelaskan bahwasannya itu adalah turob ( tanah debu ), dalam firman-Nya :
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya misal ( penciptaan ) ‘Isa di sisi Alloh, adalah seperti ( pencip taan ) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfir- man kepadanya : “Jadilah”, maka jadilah dia.” ( Qs. Ali ‘Imron : 59 )
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُم مِن تُرَابٍ
“Wahai manusia, bila kamu berada dalam keraguan tentang kebangkitan, se-sungguhnya Kami telah menciptakanmu dari tanah debu.” ( Qs. Al-Hajj : 5 )
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ
“Dia Yang telah menciptakan kamu dari tanah debu kemudian dari setetes air mani.” ( Qs. Al-Mu’min : 67 )
dan ayat-ayat yang lainnya. Kemudian Alloh mengisyaratkan bahwa tanah de bu tersebut menjadi basah sehingga berubah menjadi lumpur yang berkaitan dengan ayat-ayat yang ada di tempat yang lainnya, seperti firman-Nya :
إِنَّا خَلَقْنَاهُم مِن طِينٍ لازِبٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah lumpur yang lengket.” ( Qs. Ash-Shoffat : 11 )
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ مِن سُلالَةٍ مِن طِينٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati ( berasal ) dari tanah lumpur.” ( Qs. Al-Mu’minun : 12 )
وَبَدَأَ خَلْقَ الإِنسَانِ مِن طِينٍ
“Dan Dia memulai penciptaan manusia dari lumpur.” ( Qs. As-Sajdah : 7 )
dan ayat-ayat yang lainnya Lalu Alloh menjelaskan bahwa tanah lumpur ter-sebut menghitam dan berubah, dalam firman-Nya :
مِنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
“ dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” ( Qs. Al-Hijr : 26 )
kemudian menerangkan bahwa lumpur tersebut mengering hingga berubah menjadi sholsholah ( lumpur kering ), yaitu kamu mendengar tentang lum- pur yang mengeras karen kering dalam firman-Nya :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering.” ( Qs. Al-Hijr : 26 )
خَلَقَ الإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
“Dia telah menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.”
Dan ilmu yang sebenarnya hanya ada di sisi Alloh.”
Di antara kemuliaan yang Alloh berikan kepada manusia di awal pen ciptaannya adalah Alloh menciptakan manusia langsung dengan tangan-Nya sendiri, sebagaimana disebutkan dalam firman Alloh ta’ala :
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِي
“Maka apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan kepada nya roh-Ku …. “ ( Qs. Shod : 72 )
juga dalam firman-Nya ketika menegur Iblis yang membangkang :
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ الْعَالِينَ
“Alloh berfirman: “Hai Iblis, apakah yang menghalangmu untuk sujud kepa- da yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu me-nyombongkan diri ataukah kamu ( merasa ) termasuk orang-orang yang ( le- bih ) tinggi ?” ( Qs. Shod : 75 )
Demikianlah, betapa mulianya derajat manusia. Ketika kebanyakan makhluk Alloh ciptakan dengan kalimat KUN “ jadilah “, maka Adam ‘alaihis salam di antara sedikit makhluk pilihan Alloh yang langsung diciptakan dengan ke-dua tangan-Nya sendiri. Sehingga sangat bodoh dan tercela ketika ada manu sia yang menghambakan dirinya kepada selain Alloh, apalagi kepada makh- luk yang derajatnya jauh di bawah manusia.
Adam ‘alaihis salam diciptakan dalam sebagus-bagus bentuk dan tinggi ba-dannya adalah 60 hasta. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللهَ خَلَقَ آدَمَ وَ طُوْلُهُ سِتُّوْنَ ذِرَاعًا , فَلَمْ يَزَلِ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الآنَ
“Sesungguhnya Alloh telah menciptakan Adam, dan tingginya adalah 60 has ta. Selalu makhluk menyusut ( ukurannya ) hingga sekarang.”
( HR. Al-Bukhori )
Demikian ukuran makhluk kala itu, semua serba raksasa. Dan dalam kisah ini terdapat bantahan terhadap teori evolusi Darwin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous