Sabtu, 17 Juli 2010

PENCIPTAAN MALAIKAT DAN JIN

Di antara makhluk hidup yang mula-mula diciptakan se-belum penciptaan manusia yaitu para malaikat. Rosululloh  ber sabda tentang penciptaan malaikat :
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ و خُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَ خُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian.” ( HR. Muslim )
Malaikat termasuk makhluk yang diciptakan dengan memiliki sa yap, ada yang dua, tiga, empat, atau lebih dari itu, sebagaimana firman Alloh ta’ala :
الْحَمْدُ للهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلاَئِكَةِ رُسُلاً أُوْلِيْ أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَ ثُلاَثَ وَ رُبَاعَ , وَ يَزِيْدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ , إِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Segala puji bagi Alloh, Pencipta langit dan bumi, Yang menja- dikan para malaikat sebagai utusan-Nya yang memiliki sayap : dua, tiga, atau empat, dan Alloh menambah kepada ciptaan-Nya apa saja yang Dia kehendaki, sesungguhnya Alloh atas segala se suatu Maha Kuasa.” ( Qs. Fathir : 1 )
Di antara malaikat yang memiliki sayap lebih dari empat yaitu malaikat Jibril ‘alaihis-salaam yang disebutkan dalam riwayat memiliki 600 sayap :
رَأَى رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم جِبْرِيْلَ فِيْ صُوْرَتِهِ , وَ لَهُ سِتُّمِائَةِ جُنَاحٍ , كُلُّ جُنَاحٍ مِنْهَا قَدْ سَدَّ الأُفُقَ , يَسْقُطُ مِنْ جَنَاحِهِ مِنَ التَّهَاوِيْلِ وَ الدُّرِّ وَ اليَاقُوْتِ مَا اللهُ بِهِ أَعْلَمُ
“Rosululloh  pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya, dia memiliki 600 sayap, setiap sayapnya menjulang menutupi ufuq, berjatuhan dari sayapnya beraneka warna-warni, mutiara dan batu permata yang hanya Alloh saja yang tahu.”( HSR. Ahmad )
Malaikat adalah makhluk Alloh yang diciptakan tanpa ha wa nafsu. Karena itulah para malaikat menjadi makhluk yang se nantiasa ta’at dan berbakti, tidak pernah berbuat durhaka sedikit pun juga. Alloh ta’ala berfirman :
لاَ يَعْصَوْنَ اللهَ مَا أَمَرَ هُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Mereka ( para malaikat ) tidak pernah mendurhakai perintah Alloh, dan mereka senantiasa mengerjakan setiap apa yang dipe- rintahkan.” ( Qs. At-Tahrim : 6 )
Dalam ayat yang lain Alloh berfirman :
وَ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ , وَ مَنْ عِنْدَهُ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهِ
وَ لاَ يَسْتَحْسِرُوْنَ , يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَ النَّهَارَ لاَ يَفْتَرُوْنَ
“Hanya milik-Nya siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan para malaikat yang ada di sisi-Nya tidak pernah merasa angkuh dari beribadah kepada-Nya dan tidak pula merasa lelah. Mereka senantiasa bertasbih malam dan siang tanpa henti.”
( Qs. Al-Anbiya’ : 19 -21 )
Dalam ayat yang lain Alloh berfirman :
بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُوْنَ , لاَ يَسْبِقُوْنَهُ بِالْقَوْلِ وَ هُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُوْنَ
“Bahkan mereka adalah hamba-hamba yang dimulyakan, yang ti dak pernah lancang mendahului Alloh dengan ucapannya, dan mereka senantiasa menjalankan perintah-Nya semata.” ( Qs. Al-Anbiya’ : 26 – 27 )
Selain itu malaikat juga memiliki kekuatan dan ukuran yang luar biasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits :
أُذِنَ لِيْ أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ أَحَدِ حَمَلَةِ الْعَرْشِ , مَا بَيْنَ أُذُنِهِ وَ عَاتِقِهِ مَسِيْرَةُ سَبْعِمِائَةِ عَامٍ تَحْفِقُ الطَّيْرُ
“Aku diperkenankan untuk menceritakan salah satu malaikat pe-mikul ‘Arsy. Jarak antara telinganya dengan pundaknya sepan- jang 700 tahun perjalanan burung terbang.”( HSR. Abu Dawud )
Disebutkan pula dalam berbagai riwayat yang shohih bahwa bin tang-bintang di langit adalah alat-alat pelempar syetan yang di-lemparkan oleh para malaikat ketika melihat ada syetan yang mencuri-curi dengar tentang kabar dari langit.
Jin juga termasuk makhluk yang diciptakan sebelum ma-nusia, sebagaimana tersebut dalam firman Alloh ta’ala :
وَ الْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السّمُوْمِ
“Dan jin, telah Kami ciptakan sebelum ( penciptaan Adam ) dari api yang sangat panas.” ( Qs. Al-Hijr : 27 )
Jin diciptakan dari api, sebagaimana firman Alloh ta’ala :
وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
“Dan Dia telah menciptakan jin dari nyala api.”
( Qs. Ar-Rohman : 15 )
Ibnu ‘Abbas rodiyallohu ‘anhuma berkata : “yaitu dari api yang murni.”
Dalam riwayat yang lain : “Dari ujung nyalanya.”
Jin adalah makhluk yang memiliki hawa nafsu sebagai-mana manusia, yaitu makhluk yang diberikan beban syari’at. Sehingga di antara mereka ada yang ta’at dan ada pula yang dur- haka Alloh ta’ala berfirman menukil ucapan mereka :
وَ أَنَّا مِنَّا الصَّالِحُوْنَ وَ مِنَّا دُوْنَ ذَلِكَ , كُنَّا طَرَائِقَ قِدَادًا
“Sesungguhnya di antara kami ada yang sholih dan di antara ka-mi ada yang tidak demikian, kami memiliki jalan yang berbeda-beda.” ( Qs. Al-Jin : 11 )
Ibnu ‘Abbas rodhiyallohu ‘anhuma berkata : “Maknanya yaitu : di antara kami ada yang mu’min dan ada yang kafir.”
Dengan demikian kehidupan bangsa jin tidak jauh berbeda de- ngan kehidupan bangsa manusia, hanya saja bangsa jin tidak da- pat dilihat oleh manusia biasa, sebagaimana firman Alloh :
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَ قَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
“Seungguhnya Iblis dan golongannya bisa melihat kalian dari tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka.” ( Qs. Al-A’rof : 27 )
Dari bangsa manusia, hanya para nabi yang mampu melihat wu- jud asli jin. Ada pun wujud jin yang sering dilihat oleh kebanya- kan orang, maka itu bukan wujud aslinya, melainkan wujud pen- jelmaan mereka di alam manusia, seperti tersebut dalam hadits :
لاَ غُوْلَ وَ لَكِنَّ السُّعَالَى
“Tidak ada hantu gentayangan, yang ada adalah tukang-tukang sihir yang menjelmakan jin ke alam manusia.”
Dari kisah ini kita dapat mengambil beberapa hikmah, di antara- nya yaitu :
1. Alloh ta’ala mampu menciptakan makhluk yang senan- tiasa ta’at dan berbakti sebagaimana malaikat, bila me-mang Dia menghendakinya. Bahkan Alloh Maha Kuasa untuk bisa saja menjadikan seluruh makhluk-Nya ta’at dan berbakti, namun semua itu tetap bergantung kepada kehendak Alloh. Adanya makhluk Alloh yang selalu ta-’at sebagaimana malaikat, juga adanya makhluq yang se- lalu kafir seperti Al-Masih Dajjal, dan adanya makhluk yang diberi ikhtiyar untuk memilih jalan taqwa atau seba liknya, semua itu semakin menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Alloh Yang mampu melakukan apa pun se-suai dengan kehendak-Nya.
2. Bila malaikat yang amat kuat dan perkasa begitu ta’at dan berbakti kepada Alloh, mengapa kita selaku insan yang lemah malah banyak melakukan kedurhakaan ?
3. Jin adalah makhluk sebagaimana manusia, sehingga ti-dak layak diagungkan, apalagi dipuja dan disembah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous