Sabtu, 17 Juli 2010

KONSEP KETUHANAN AGAMA YAHUDI

Yahudi adalah salah satu agama yang mengklaim dirinya sebagai agama yang monotheisme, yaitu mengakui hanya satu Tuhan Yang disem bah. Benarkah pengakuannya itu ? Mari kita telaah bagaimana konsep ke Tuhanan dalam agama Yahudi :
Umat Yahudi termasuk kaum musyabbihah, yaitu kaum yang me-nyerupakan Alloh dengan makhluk, sebagaimana tersebut dalam Taurat pada Kitab Kejadian Fasal I :
“Alloh berkata : “Kami telah membuat manusia berdasarkan bentuk Ka-mi, seperti serupaan dari Kami.”
Sehingga apa saja yang bisa terjadi pada manusia, bisa pula dialami oleh Alloh. Bahkan dalam keyakinan orang-orang Yahudi, Alloh bisa menga-lami keletihan dan kecapaian sehingga perlu beristirahat, sebagaimana ter sebut dalam Taurat pada Kitab Kejadian Fasal II :
“Alloh menyelesaikan pekerjaan yang Dia kerjakan pada hari yang ke-7, kemudian Di beristirahat di hari ke-7 dari seluruh pekerjaan yang Dia ker jakan.”
Demikian umat Yahudi meyakini tentang Alloh ta’ala, yaitu dengan keya kinan model kaum musyabbihah. Maha Suci dan Maha Tinggi Alloh dari apa yang mereka sifatkan.
Bahkan tidak hanya meyakini keserupaan Alloh dengan makhluk, mereka pun mensifati Alloh ta’ala dengan sifat-sifat yang tidak layak ba-gi Alloh, seperti : kikir, miskin, bisa diperdaya dan lain-lain. Sebagaima-na diberitakan oleh Alloh ta’ala :
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ
“Orang-orang Yahudi berkata : “Tangan Alloh terbelenggu ( yakni kikir )
( Qs. Al-Maidah : 64 )
Berkata Ibnu ‘Abbas  :
لا يعنون بذلك أن يد الله موثقة ولكن يقولون : بخيل أمسك ما عنده ، تعالى الله عما يقولون علوًا كبيرًا
“Mereka tidak memaksudkan dengan perkataan mereka itu bahwa tangan Alloh terikat, tetapi mereka hendak mengatakan : “Kikir, menahan apa yang ada di sisi-Nya. Maha tinggi Alloh dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar.”
Demikian pula tafsir dari ‘Ikrimah, Qotadah, As-Sudi, Mujahid, Adh-Dhohhak dan lain-lainnya.
Maka Alloh pun membantah ucapan mereka :
غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَ لُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
“Tangan mereka itu sebenarnya yang terbelenggu, dan mereka dilaknat atas apa yang mereka telah katakan. Bahkan kedua tangan-Nya terben-tang, Dia menafkahkan sebagaimana yang Dia kehendaki.”
( Qs. Al-Maidah : 64 )
Dalam ayat yang lain Alloh berfirman :
لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَ نَحْنُ أَغْنِيَاءُ
“Sesungguhnya Alloh telah mendengar perkataan orang-orang yang me-reka berkata : “Sesungguhnya Alloh itu faqir ( miskin ) dan kami inilah yang kaya.” ( Qs. Ali ‘Imron : 181 )
Berkata Ibnu Jarir Ath-Thobari : “Ayat ini dan ayat setelahnya turun ber-kenaan dengan sebagian orang Yahudi yang ada pada zaman Nabi  .”
Yaitu mereka mengatakan demikian karena Alloh ta’ala dalam banyak ayat memerintakan manusia untuk berinfaq. Lalu muncullah anggapan je lek orang-orang Yahudi yang terkenal kikir, bahwa Alloh itu miskin se-hingga butuh kepada harta manusia. Ini adalah alasan yang paling jelek untuk menolak berinfaq, dan lebih jauh lagi adalah alasan untuk menolak masuk ke dalam agama Islam.
Begitulah orang-orang Yahudi yang tidak hanya menyamakan Alloh dengan makhluk, tetapi juga mensifati Alloh dengan sifat-sifat yang tidak layak, bahkan menghina Alloh ta’ala. Namun pada saat yang sama, mereka mengaku sebagai kekasih Alloh !!!

وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاء اللّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani berkata : “Kami adalah anak-anak Alloh dam kekasih-kekasih-Nya.” ( Qs. Al-Maidah : 18 )
Bahkan mereka menyakini bahwa mereka tercipta dari unsur-unsur Alloh sedangkan manusia selain bangsa Yahudi mereka yakini berasal dari ta-nah setan atau tanah najis. Oleh karena itu mereka menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan yang layak memimpin dunia, sedangkan bangsa-bangsa lainnya mereka yakini sebagai bangsa-bangsa budak yang mesti mengabdi kepada mereka. Bertolak dari pemikiran yang buruk ini lahir-lah doktrin Zionisme dengan protokolatnya guna mewujudkan mimpi gi-la orang-orang Yahudi ini !!!
Dalam keadaan demikian, mereka yakin bakal masuk syurga !!!
وَقَالُواْ لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَن كَانَ هُوداً أَوْ نَصَارَى
“Mereka berkata : “Tidak akan pernah bisa masuk syurga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi atas Nashrani.” ( Qs. Al-Baqoroh : 111 )
Maka Alloh pun membantah mereka dengan firman-Nya :
تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُواْ بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
“Itulah angan-angan kosong mereka, katakan : “Datangkan bukti ucapan kalian kalau memang kalian benar !” ( Qs. Al-Baqoroh : 111 )
Dalam ayat yang lain Alloh menyatakan :
قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الآَخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِين
“Katakan : “Bila khusus hanya untuk kalian saja negeri Akhirat yang ada di sisi Alloh, bukan untuk manusia yang lain, maka inginkanlah kematian bila kalian memang orang-orang yang benar !” Mereka sekali-kali tidak akan pernah menginginkan kematian itu selama-lamanya karena kesalah-an-kesalahan yang telah mereka perbuat, dan Alloh Maha Mengetahui ter hadap orang-orang yang berbuatan zhalim.” ( Qs. Al-Baqoroh : 94 – 95 )
Dalam perkembangannya, agama Yahudi juga meyakini bahwa Alloh memiliki anak, yaitu Uzair ( Ezra ). Uzair adalah seorang sholih yang hafal kitab Taurat, kemudian Alloh mematikannya selama 100 ta-hun. Ketika dihidupkan kembali setelah kematiannya itu, kitab Taurat te-lah musnah karena serbuan dari Bukhtunshir. Maka Uzair membawa buk ti akan keberadaan dirinya dengan memaparkan hafalan Tauratnya. Keti-ka itulah orang-orang Yahudi mengkultuskannya dengan anggapan, kalau Nabi Musa  datang kepada mereka membawa Taurat dalam bentuk ki-tab maka ia diyakini sebagai Rosul utusan Alloh, sedangkan Uzair datang membawa Taurat dengan tanpa kitab, yaitu hanya dengan hafalannya, ma ka Uzair lebih tinggi kedudukannya daripada Musa  , lalu mereka me-yakini Uzair sebagai anak Alloh, dan mereka pun menyembahnya. Ada pun Uzair berlepas diri dari perbuatan syirik kaum Yahudi ( Bani Isroil ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOhon Commentx ,,,,, apabila tidak memiliki email atau web ...anda bisa memilih beri komentar sebagai Anonymous